Hmm, berhubung nih topik kyknya lagi cukup hangat sekarang ini, dan gua juga agak2 risih dengan kejadiannya, I'll share one or two things with you.
Jadi, pemerintah kita recently ngeblok you tube dengan alasan penentangan prinsip "bebas berekspresi" you tube karena menampilkan, or should I say, 'tidak menghapus' video anti-Islam oleh pria berkebangsaan Belanda, Gerbert Wilder (eh iya bukan sih?), "Fitna".
Walopun blm liat sendiri videonya kyk gimana, tapi dari berita2 katanya very offensive thdp Islam gara2 nunjukkin kalo Islam itu agama yg mengajarkan terror dan blablabla. Normal things yg orang kafir would say.
Of course, sebagai seorang muslim, kita pasti berang dong dan pasti ga terima dihina bina terang2an kyk gitu. Iyalah, siapa yg mau agamanya dibilang ngajarin terror? This is what the government had in mind, and they thought the ideal way to fight it, dengan ngeblok segala unsur yg ngedukungnya. In this case, you tube. Wuih, sounds brilliant doesn't it?
Tapi sayangnya, that's not the case. It is NOT a brilliant step. It isn't because of several reasons. Firstly, one bad product doesn't make the entire brand awful. Satu video negatif tidak membuat you tube negatif. I must say you tube bener mempertahankan prinsip "bebas berekspresi" nya. Emang bener bebas berekspresi ada batesnya, dan yang melanggar itu si Gelbert Wilder, bukan you tube. Kalo mau nyalahin, ya salahin yg bikin lah, kok malah you tube nya. Kalo takut banyak yg terpengaruh ama videonya, bikin aja video response nya. Bilang kalo Islam bukan agama terror, and show all kinds of positive stuff tentang Islam. Susah amat?
Secondly, there is simply no gain at all dari ngeblock sitenya. Dikira remaja jaman sekarang ga pinter? Di freeproxies.org ada 130 site buat ngebuka website yg diblok. Such a waste of energy. Thirdly, kalo mo nambahin masalah "you tube banyak bokep, videonya bajakan, blablabla". You can go on and on and on dan menemukan bnyk bgt kerugian lainnya dr you tube. Tapi, yaelah, kyk you tube the ONLY porn site, the ONLY site yg ada video orang2? Helloooo, those things adalah efek negatif dari DUNIA INTERNET, bukan you tube semata. Apa perlu ampe google di blok juga?
In conclusion, this shows again that sometimes bangsa kita pikirannya emang suka dangkal. Permasalahan yang sebenernya itu kan concerning moral issues, bukan bahayanya dunia internet. Kalo emang mau protes, proteslah di forum dunia. Where it can really make a change. Tentang segala hak bebas berekspresi yg disalahgunakan. Instead of doing that, eh langkah pemerintah kita malah... ngeblok you tube. Kebayang kan betapa kecilnya ruang lingkup berpikir pemerintah kita. Brilian (not!).
Tuesday, 8 April 2008
Saturday, 23 February 2008
Sebuah Renungan: Sebaik-baiknya Manusia
at
11:47 pm
Hmm, mumpung hasrat menulis lagi tinggi nih. Kita tumpahkan saja semuanya di blog tercinta ini. Ok?
Jadi gini. Abis ngeliat" posting"an gua yg dulu, gua jadi inget sebuah renungan yg blm terselesaikan beberapa waktu lalu, dan gua berharap mendapatkan penyelesaiannya di akhir postingan gua ini. Tentang apa? Well, as you can see perhaps, gua adalah orang yang sangat achievement-oriented. I am highly ambitious dan selalu berusaha untuk mencapai anak tangga yang tertinggi. Pokoknya prinsip gua itu, if I know I can achieve a 10, why settle at 7? Alhasil otak selalu dipenuhi dengan rencana" utk mencapai impian" gua itu.
Masalahnya adalah... apakah itu semua termasuk egoistic? Bukan egois sih, lebih tepatnya apa ya. Mm, individualis mungkin. All I ever think about is my dreams. My goals. My targets. My achievements. Gua gua dan gua. Kalo berhasil, ya itu demi kepuasan batin pribadi. Padahal, menurut salah satu hadist yg gua inget, sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.
...Now that's another story. Apakah semua impian gua selama ini menuju ke arah itu? Ke arah yang bermanfaat bagi ORANG LAIN? Sepertinya tidak. Jujur, kalo kyk gini, gua ngerasa malu ama diri gua sendiri. Karena gua ga pernah punya impian to do something yang bener" bermanfaat bagi orang lain. Contoh sederhana: stop global warming. Sure, gua sangat mendukung cause itu. But have I ever REALLY meant it? Apa cuma sok" ikut bersikap peduli-dunia but nonetheless do nothing about it?
When I look around, ternyata banyak banget orang hebat yang bermanfaat bagi orang lain. Contoh lagi yang paling paling paaaling sederhana utk menunjukkan bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain: Nabi Muhammad SAW. Right? Dia dikenal sebagai manusia paling sempurna yang pernah berjalan di muka bumi ini karena.. dia adalah manusia yang paling bermanfaat dalam mempengaruhi hidup berbagai macam generasi manusia. Even ampe hundreds of years after his death, efeknya masih terasa dalam bentuk Al-Quran. Dan itu masih bakal terus berlanjut until the end of time. Kerasa kan betapa kecilnya kita dibandingkan dia?
Gua dulu suka mikir bahwa jadi Nabi Muhammad itu gampang, semuanya serba sempurna dan punya one-way ticket express to heaven. Tapi.. kalo dipikir" lagi, it's a bit unfair ya utk menganggap bahwa it was all easy for him? Malah, logikanya, menjadi manusia sempurna itu pasti jadi sasaran utama buat para setan kan? Jadi, pasti godaan" yang menghampiri dia jumlahnya unimaginable. Dan the great thing about him was, dia ga pernah sekalipun terjerumus godaan setan yang terkutuk. Never. Dengan sikap seperti itu, seharusnya dia jadi role model utk setiap manusia di bumi ini.
Contoh lain yang pernah gua alami secara langsung efeknya adalah, Steven Gerrard. Yes, Gerrard the footballer, the almighty Liverpool captain. What about him? Mm, para penggemar bola pasti tau apa yang terjadi di Istanbul pada taun 2005. Jadi, waktu itu adalah final Liga Champions. Liverpool vs AC Milan. Sayangnya, as the half time ended, the scoreline was Liverpool 0 - 3 AC Milan. Everyone thought it was all over. Tapi, instead, yang terjadi adalah serangkaian peristiwa yang menghasilkan malam paling magis dalam sejarah sepakbola. Dan Gerrard berperan besar di dlmnya. How? By inspiring others.
Dia mencetak gol pertama bagi Liverpool on that night, dan dalam selebrasi golnya, sambil mengangkat kedua tangannya, he shouted-out a clear message: "Come on! We can still do this!". At that time, he simply refused to quit. He wanted to fight until the last breath. And by doing so, hasilnya apa? Ditambah dengan nyanyian magis supporter Reds, "You'll Never Walk Alone", seluruh tim ketularan spirit fight-till-the-end nya Gerrad. The rest, is history. Liverpool went on to even the scoreline at 3-3, dan menang adu penalti, berkat penampilan inspirasional juga oleh the then Liverpool keeper, Jerzy Dudek. Semua juga pasti inget gimana dia 'berdansa2' ke kanan kiri utk mengganggu konsentrasi lawan and how it paid off. Liverpool fought their way back when everyone thought it was simply impossible. They won. It all started by a strong will di hati satu manusia dan bagaimana dia mempengaruhi yang lain utk melakukan hal yang sama.
Jadi.. berarti gitu ya caranya bermanfaat bagi orang lain? By inspiring. Yap. That's certainly what he did. Setiap kita melawan ketakutan kita, we achieve victories yang penuh makna bagi diri kita sendiri. Dan mungkin, along the way, perbuatan kita itu terlihat ato terdengar oleh orang lain. Disitulah terjadinya inspirasi. Doing some good dan merangsang orang lain utk melakukan hal yang sama.
Mungkin seharusnya itu ya impian gua yang baru? Because that's the only way I know how untuk jadi bermanfaat bagi orang lain. How? Yaaa go with the flow lah. Keep your mind positive and do some good and along the way, Insya Allah, entah gimanapun caranya, ada yang melihat dan mengikuti. Amin.
Jadi gini. Abis ngeliat" posting"an gua yg dulu, gua jadi inget sebuah renungan yg blm terselesaikan beberapa waktu lalu, dan gua berharap mendapatkan penyelesaiannya di akhir postingan gua ini. Tentang apa? Well, as you can see perhaps, gua adalah orang yang sangat achievement-oriented. I am highly ambitious dan selalu berusaha untuk mencapai anak tangga yang tertinggi. Pokoknya prinsip gua itu, if I know I can achieve a 10, why settle at 7? Alhasil otak selalu dipenuhi dengan rencana" utk mencapai impian" gua itu.
Masalahnya adalah... apakah itu semua termasuk egoistic? Bukan egois sih, lebih tepatnya apa ya. Mm, individualis mungkin. All I ever think about is my dreams. My goals. My targets. My achievements. Gua gua dan gua. Kalo berhasil, ya itu demi kepuasan batin pribadi. Padahal, menurut salah satu hadist yg gua inget, sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.
...Now that's another story. Apakah semua impian gua selama ini menuju ke arah itu? Ke arah yang bermanfaat bagi ORANG LAIN? Sepertinya tidak. Jujur, kalo kyk gini, gua ngerasa malu ama diri gua sendiri. Karena gua ga pernah punya impian to do something yang bener" bermanfaat bagi orang lain. Contoh sederhana: stop global warming. Sure, gua sangat mendukung cause itu. But have I ever REALLY meant it? Apa cuma sok" ikut bersikap peduli-dunia but nonetheless do nothing about it?
When I look around, ternyata banyak banget orang hebat yang bermanfaat bagi orang lain. Contoh lagi yang paling paling paaaling sederhana utk menunjukkan bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain: Nabi Muhammad SAW. Right? Dia dikenal sebagai manusia paling sempurna yang pernah berjalan di muka bumi ini karena.. dia adalah manusia yang paling bermanfaat dalam mempengaruhi hidup berbagai macam generasi manusia. Even ampe hundreds of years after his death, efeknya masih terasa dalam bentuk Al-Quran. Dan itu masih bakal terus berlanjut until the end of time. Kerasa kan betapa kecilnya kita dibandingkan dia?
Gua dulu suka mikir bahwa jadi Nabi Muhammad itu gampang, semuanya serba sempurna dan punya one-way ticket express to heaven. Tapi.. kalo dipikir" lagi, it's a bit unfair ya utk menganggap bahwa it was all easy for him? Malah, logikanya, menjadi manusia sempurna itu pasti jadi sasaran utama buat para setan kan? Jadi, pasti godaan" yang menghampiri dia jumlahnya unimaginable. Dan the great thing about him was, dia ga pernah sekalipun terjerumus godaan setan yang terkutuk. Never. Dengan sikap seperti itu, seharusnya dia jadi role model utk setiap manusia di bumi ini.
Contoh lain yang pernah gua alami secara langsung efeknya adalah, Steven Gerrard. Yes, Gerrard the footballer, the almighty Liverpool captain. What about him? Mm, para penggemar bola pasti tau apa yang terjadi di Istanbul pada taun 2005. Jadi, waktu itu adalah final Liga Champions. Liverpool vs AC Milan. Sayangnya, as the half time ended, the scoreline was Liverpool 0 - 3 AC Milan. Everyone thought it was all over. Tapi, instead, yang terjadi adalah serangkaian peristiwa yang menghasilkan malam paling magis dalam sejarah sepakbola. Dan Gerrard berperan besar di dlmnya. How? By inspiring others.
Dia mencetak gol pertama bagi Liverpool on that night, dan dalam selebrasi golnya, sambil mengangkat kedua tangannya, he shouted-out a clear message: "Come on! We can still do this!". At that time, he simply refused to quit. He wanted to fight until the last breath. And by doing so, hasilnya apa? Ditambah dengan nyanyian magis supporter Reds, "You'll Never Walk Alone", seluruh tim ketularan spirit fight-till-the-end nya Gerrad. The rest, is history. Liverpool went on to even the scoreline at 3-3, dan menang adu penalti, berkat penampilan inspirasional juga oleh the then Liverpool keeper, Jerzy Dudek. Semua juga pasti inget gimana dia 'berdansa2' ke kanan kiri utk mengganggu konsentrasi lawan and how it paid off. Liverpool fought their way back when everyone thought it was simply impossible. They won. It all started by a strong will di hati satu manusia dan bagaimana dia mempengaruhi yang lain utk melakukan hal yang sama.
Jadi.. berarti gitu ya caranya bermanfaat bagi orang lain? By inspiring. Yap. That's certainly what he did. Setiap kita melawan ketakutan kita, we achieve victories yang penuh makna bagi diri kita sendiri. Dan mungkin, along the way, perbuatan kita itu terlihat ato terdengar oleh orang lain. Disitulah terjadinya inspirasi. Doing some good dan merangsang orang lain utk melakukan hal yang sama.
Mungkin seharusnya itu ya impian gua yang baru? Because that's the only way I know how untuk jadi bermanfaat bagi orang lain. How? Yaaa go with the flow lah. Keep your mind positive and do some good and along the way, Insya Allah, entah gimanapun caranya, ada yang melihat dan mengikuti. Amin.
Mari Mantapkan Hati
at
4:05 am
Hellooooo! How are you? Mulai lagi nih sindrom males nulis di blog. Kayaknya emang susah ya utk nulis rutin gitu? Yaa walopun begitu harus nyoba ah. Latian buat kuliah, yg namanya jari bakal bengkok semua tuh pasti ntar gara" berbagai macam tugas essay. Ok, as usual, off to the main topic!
Lagi" topik gua kali ini adalah tentang kuliah. Sori ya jikalau udh jenuh baca tulisan gua ttg kuliah mulu (kyknya gua udh pernah nulis kalimat ini juga deh). Tapi.. ya gimana dong. Milih kuliah itu luar biasa penting, so I'm just making sure that I'm taking the right path by talking about it, hehe.
Jadi begini teman". Alhamdulillah, skrg gua udh keterima Monash College Jakarta yg Diploma of Arts. InsyAllah bakal mulai kuliah 7 Juli, dan menyelesaikan program college ini dlm waktu 8 bulan. Trus.. off to Melbourne! Amin amin. Seperti rencana sebelomnya, gua mau (dan kali ini, bakal) ngambil program Double Degree, yaitu gabungan antara Bachelor of Arts dan Bachelor of Business. Bisnis? Yap. Bisnis. Kenapa tiba" bisnis? Karena gua baru nyadar belakangan ini bahwa itu adalah yg bener" gua mau.
Emang kerjanya mau jadi apa, ghi? Well, again alhamdulillah, klo ditanya gitu sekarang gua udah mulai tau mo jawab apa. Jawabannya adalah, di seputar dunia media! Yippie. Gua sangat tertarik utk kerja dimanapun mulai dari di advertising agency, event organizer, production house, public relation, or even majalah. Dengan tentunya my dream has always been kerja di dunia perfilman. I seriously want to make movies. My love to movies benar" melekat dari kecil ampe sekarang hingga menjadi my long-term goal. Whatever I do, gua HARUS bisa bikin film dan turut menyegarkan dunia perfilman indonesia! Nyahaha.
Terus.. masalahnya apa dong? Mm jadi gini. Gua adalah tipe orang yg cenderung mengikuti kata hati. In any situation, kata hati tuh yg paling solutif dan membawa manfaat. Beneran deh. TAPIII, sometimes godaan utk berpaling dari kata hati itu banyak banget. Sehingga dalam situasi kyk gitu susah utk dengerin kata hati. NAH, di momen" seperti itu, gua mencoba 'merasionalkan keadaan' biar kembali ke jalur yg semestinya, dengan cara melakukan tanya-jawab di otak sendiri and keep asking questions to myself. That way, gua bakal terpaksa utk berusaha ngejawab dan mikir dengan menggunakan logika kan? Sehingga penjelasan yg rasional pun dapat muncul dan mulai nyambung lagi ama kata hati.
Itu yang gua alamin sekarang. Tadinya gua kan ga tahu menahu mengenai tetek bengeknya S1 Bisnis Prasetya Mulya alias prasmul, tapi begitu tau.. ternyata menarik bgt. Major Marketing & Communications nya itu menawarkan kesempatan utk kerja di bidang" yg gua sebutin tadi. Advertising, PR, produciton house, dll. Lalu, katanya fasilitasnya bagus bgt. Gua liat foto" di websitenya aja udah "waaaw". Udah gitu, deket dari rumah pula. Bener" tinggal ngesot aja tuh kalo berangkat. Pulangnya juga ga harus bermacet" ria.
Menggiurkan bukan? Goyahlah (tadinya) kata hati gua. Tapi gua trus sadar, ini cobaan. Buat apa? Biar setiap kali gua goyah, gua harus nyari alesan logis utk memantapkan diri kuliah di Monash College Jakarta trs lanjut ke Monash University Caulfield Melbourne. Inilah yg disebut dengan tahap merasionalisasikan keadaan demi mengembalikan diri ke jalur yg semestinya. So, people... help me find those reasons (caelah melankolisnya lirik lagu bgt)! Sebenernya mungkin gua udah tau sih, tapi kadang walopun kita tau jawabannya, harus tetep diinget terus (bahkan perlu diingetin) dan diulang. Iya apa iya?
Coba deh. Perbedaan dan persamaan program bisnis di Monash ama Prasmul bedanya apa. Persamaannya, sama" punya prodi yg gua inginkan. Career opportunitesnya juga ga jauh beda. Gedungnya bagus juga tentunya. Kalo perbedaannya, banyak! Salah satunya adalah, dan yg paling penting, di Monash gua bisa dapet pengalaman hidup living abroad, dan di Prasmul engga. Titik.
Dah, all I need now itu meresapi segala gundah gulana dan melenyapkannya. Pretty simple, eh? Emang iya. Guanya aja suka bikin bingung diri sendiri. Jadi, sebelom kita memilih univ dan jurusan yg kita mau itu, make sure bahwa pilihan yg bakal lo ambil sesuai dengan kata hati. Tapi, jangan lupa utk melawan segala godaan juga. So teman"... Mari Mantapkan Hati!
Lagi" topik gua kali ini adalah tentang kuliah. Sori ya jikalau udh jenuh baca tulisan gua ttg kuliah mulu (kyknya gua udh pernah nulis kalimat ini juga deh). Tapi.. ya gimana dong. Milih kuliah itu luar biasa penting, so I'm just making sure that I'm taking the right path by talking about it, hehe.
Jadi begini teman". Alhamdulillah, skrg gua udh keterima Monash College Jakarta yg Diploma of Arts. InsyAllah bakal mulai kuliah 7 Juli, dan menyelesaikan program college ini dlm waktu 8 bulan. Trus.. off to Melbourne! Amin amin. Seperti rencana sebelomnya, gua mau (dan kali ini, bakal) ngambil program Double Degree, yaitu gabungan antara Bachelor of Arts dan Bachelor of Business. Bisnis? Yap. Bisnis. Kenapa tiba" bisnis? Karena gua baru nyadar belakangan ini bahwa itu adalah yg bener" gua mau.
Emang kerjanya mau jadi apa, ghi? Well, again alhamdulillah, klo ditanya gitu sekarang gua udah mulai tau mo jawab apa. Jawabannya adalah, di seputar dunia media! Yippie. Gua sangat tertarik utk kerja dimanapun mulai dari di advertising agency, event organizer, production house, public relation, or even majalah. Dengan tentunya my dream has always been kerja di dunia perfilman. I seriously want to make movies. My love to movies benar" melekat dari kecil ampe sekarang hingga menjadi my long-term goal. Whatever I do, gua HARUS bisa bikin film dan turut menyegarkan dunia perfilman indonesia! Nyahaha.
Terus.. masalahnya apa dong? Mm jadi gini. Gua adalah tipe orang yg cenderung mengikuti kata hati. In any situation, kata hati tuh yg paling solutif dan membawa manfaat. Beneran deh. TAPIII, sometimes godaan utk berpaling dari kata hati itu banyak banget. Sehingga dalam situasi kyk gitu susah utk dengerin kata hati. NAH, di momen" seperti itu, gua mencoba 'merasionalkan keadaan' biar kembali ke jalur yg semestinya, dengan cara melakukan tanya-jawab di otak sendiri and keep asking questions to myself. That way, gua bakal terpaksa utk berusaha ngejawab dan mikir dengan menggunakan logika kan? Sehingga penjelasan yg rasional pun dapat muncul dan mulai nyambung lagi ama kata hati.
Itu yang gua alamin sekarang. Tadinya gua kan ga tahu menahu mengenai tetek bengeknya S1 Bisnis Prasetya Mulya alias prasmul, tapi begitu tau.. ternyata menarik bgt. Major Marketing & Communications nya itu menawarkan kesempatan utk kerja di bidang" yg gua sebutin tadi. Advertising, PR, produciton house, dll. Lalu, katanya fasilitasnya bagus bgt. Gua liat foto" di websitenya aja udah "waaaw". Udah gitu, deket dari rumah pula. Bener" tinggal ngesot aja tuh kalo berangkat. Pulangnya juga ga harus bermacet" ria.
Menggiurkan bukan? Goyahlah (tadinya) kata hati gua. Tapi gua trus sadar, ini cobaan. Buat apa? Biar setiap kali gua goyah, gua harus nyari alesan logis utk memantapkan diri kuliah di Monash College Jakarta trs lanjut ke Monash University Caulfield Melbourne. Inilah yg disebut dengan tahap merasionalisasikan keadaan demi mengembalikan diri ke jalur yg semestinya. So, people... help me find those reasons (caelah melankolisnya lirik lagu bgt)! Sebenernya mungkin gua udah tau sih, tapi kadang walopun kita tau jawabannya, harus tetep diinget terus (bahkan perlu diingetin) dan diulang. Iya apa iya?
Coba deh. Perbedaan dan persamaan program bisnis di Monash ama Prasmul bedanya apa. Persamaannya, sama" punya prodi yg gua inginkan. Career opportunitesnya juga ga jauh beda. Gedungnya bagus juga tentunya. Kalo perbedaannya, banyak! Salah satunya adalah, dan yg paling penting, di Monash gua bisa dapet pengalaman hidup living abroad, dan di Prasmul engga. Titik.
Dah, all I need now itu meresapi segala gundah gulana dan melenyapkannya. Pretty simple, eh? Emang iya. Guanya aja suka bikin bingung diri sendiri. Jadi, sebelom kita memilih univ dan jurusan yg kita mau itu, make sure bahwa pilihan yg bakal lo ambil sesuai dengan kata hati. Tapi, jangan lupa utk melawan segala godaan juga. So teman"... Mari Mantapkan Hati!
Subscribe to:
Posts (Atom)