Saturday, 29 September 2007

Robot / Alien?

First of all, let me just say: akhirnya selese ulangaaaaan. Bunyi bel tanda abisnya waktu ulangan terakhir is always a symphony for us students, nyehe. Oh well, walopun uda blajar-setiap-menit nilai tetep segitu" aja, haha. Yasudala, grades are not supposed to be that important juga kan?

Topik hari ini berawal dr sebuah dialog di episode 1 season 2 heroes (dvd nya udah ada lho) between claire and west:

W : So, what are you?
C : Meaning what, exactly?
W : Meaning are you one of them, or one of the others?
C : I'm not sure I know what you're getting at.
W : Well let me break it down for you. Are you a robot or an alien? Cause' everyone in the world is one of the other. Robots do what they're told, stick with the herd. Aliens, on the other hand, do their own thing.
C : Well uh, I don't know. Do I have to choose?
W : Most people do.

Mm, tdnya itu cuma another interesting dialogue they have in movies, tp kali ini it got me thinking. What am I? Robot / alien? ...................................blank. Haha, tak bisa jawab. Well, if I could choose, I'd certainly pick alien. Soalnya...lebih enak aja gitu kyknya. Iya ga sih? Do your own thing, because that's the only way to make yourself happy. Nah the problem is, sudahkah gua bener" do my thing? Walopun gua uda milih alien, then.. how come I don't have my peace of mind?

Surely, there's a missing piece. How can I find it? Yah boro" find it, know what it is aja engga. Aih, ga enak bgt rasanya. Kyk "alien in a robot world". Square peg in a round hole. Whatever they call it.



















...I really wish I knew. Can you help? I can use some.

Fenomena Fisika

Pada suatu hari kamis pulang skolah, krn menyambut datangnya minggu suci ujian blok, jadilah kami ssc stiap hari. Dikarenakan hr itu rega dan hendy latian band, alhasil yg ssc hny gua andre ernes. Kita blajar fisika dengan senang riang bersama pak (l)azis di ruangan yg ada meja rapat bundernya gitu. Lalu, disitulah tragedi terjadi.

Di saat lagi anteng"nya membahas soal" kapasitor:

Andre : (duduk bertengger di atas salah satu ujung meja)
Ernes : Pak, klo begini blabla.....
Ghian : (mendengarkan dialog mr azis dan ernes)

..tiba"..

Andre : GREDEBUGUDUKGRUDUG
Semua : ... (memperhatikan andre dgn seksama)
Andre : ... (tampang cengo)

ternyata ujung meja yg di-setengah-dudukin oleh andre tadi telah runtuh tak berbekas dengan kejam

Semua : ...
Semua : ...
Semua : ...
Semua : BUAHAHAHAHAHAHAHAHAHA
Andre : bahahahaha
Semua : BUAHAHAHAHAHAHAHAHAHA
Andre : bahahahaha
Semua : BUAHAHAHAHAHAHAHAHAHA
Andre : bahahahaha

dan begitu terus ampe pasokan energi utk ketawa udah menipis. Jd, oleh karena:

gaya yg dihasilkan oleh andre (W = m.g) > gaya maksimal utk menahan meja (Gaya normal = W = m.g)

Maka fenomena fisika pun tak terelakkan terjadi ketika sdg les fisika, hoho. Dan ternyata, fenomena fisika itu bisa sangat menghibur secara visual lho. You should've seen it! haha

Wednesday, 26 September 2007

IELTS = SPMB

Mm, mungkin bagi gua (dan geng ielts lainnya, hoho) tes IELTS adalah SPMB. Mengapa begitu? Krn IELTS merupakan nilai standar bahasa inggris internasional yang ditentukan untuk memasuki universitas pada umumnya di Inggris dan Australia (bahasa pamflet). Yap, I want to go to Australia, in specific: Monash University! Cihuy, more about Monash later.

Jadi, setinggi apapun cita" gua pngn kuliah di luar, tetep aja harus melewati sebuah tantangan adidaya yg dibikin oleh org" bule yg nan jenius itu : IELTS. Ternyata sodara", english is not as easy as it used to be. Waktu SD ama SMP kyknya bhs inggris masi simple" aja, dan tercermin dari nilai ulangan yg masi bisa memunculkan raut wajah senyum tiga centi di muka gua ini. Tp, beranjak ke SMA, kok kyknya mulai ada benang kusut di otak ya gara" soal bhs inggris. Dan senyum tiga centi pun berubah menjadi manyun tiga centi.

Gua jd mikir, "ulangan bhs inggris aja skrg udah jarang dapet 85 ke atas, gmn ielts mo nyampe 6.0?" (note: utk masuk Monash nilai IETLS minimalnya 6.0 dr maksimum 9.0, which is relatively high). Hmpf, oleh krn itu muncul tekad gua-harus-belajar-bahasa-inggris. Caranya? Ternyata IALF berbaik hati kpd kaum kami, ada program IELTS Preparation Course. Langsunglah tanpa secercah keraguan sedikitpun gua mendaftar. Eh ternyata, nusa bogel cha"rega ibe tomo juga mo ikutan. Hore, rame deh. Trus, nusa bogel cha" pengen monash juga. Horeee, rame jg deh di Monash (amin amin amin yaAllah).

Ikut IALF berarti melakukan banyak pengorbanan. Yap, pengorbanan. Apa yg dikorbankan? Waktu. Jadi, jadwal IALF itu dr jam 5 ampe 7 selama 5 minggu intensif dari tgl 17 september ampe 23 oktober. Berarti in that whole five weeks, gua harus mengorbankan:

1. Ga ekskul bola
Hidup tanpa menendang bola selama 35 hari itu sangatlah berat. Ditambah lg dgn hilangnya EPL dari kabelvision, hidup gua jadi semakin terasingkan dr dunia bola.

2. Berkurangnya jam blajar SSC
Yg tadinya setiap senen rebo bisa 2 sesi alias skitar 3 jam-an, skrg cuma smpt 1 sesi (dr pulang sklh jam 2 ampe jam 3an). Tp krn SSC sungguh dermawan, jd mau les kapan pun juga bisa.

3. Ga bisa buka puasa di rumah dan solat traweh selama weekday
Ini sungguh disayangkan, padahal gua lg smangat"nya pengen solat traweh di mesid.

4. Berkurangnya jam blajar di rumah selama ujian blok minggu depan
Biasanya klo ujian blok kan, pulang (sering disertai oleh regandre), trus maen we ampe juling, trus blajar. Nah skrg mana bisa, boro" blajar di rumah. Nyampe di rmh aja plg cepet jam 8.

Hmpf, melelahkan ya. Untungnya, selama ngejalanin semua ini tuh rasanya menyenangkan lho, jd ga kerasa capenya. Mungkin ya klo gua males"an, bisa kali tiap malem gua migrain trus paginya asma. Ya gmn engga? Bangun jam 4 pagi kurang, kdg" ga tidur lg, trs selama 14 jam di luar rumah.

IALF menjadi menyenangkan krn dua hal: Ben dan ber7! Klo ga ada kedua itu gua bakal bermuram durja mendek blajar terus kali di kelas. Ben adlh our beloved native teacher yg sgt 'pas' utk kami para kawula muda, karena ke-eksentrik-sitasnya yg kadang" suka agak ajaib. Lalu ikut les nya ber7 bareng menjaga kami tidak bertransformasi jadi ansos (red: anti sosial), krn ternyata classmatesnya ga ada yg seumuran! So, hari-hari di IALF tampaknya akan menjadi unforgettable (hiks).

Oh well, sekian dulu kali ya. Intinya adalah, doakan agar nilai ielts kami semua mencapai batas yg diperlukan dan bisa masuk ke universitas impian masing"! (amin amin amin yaAllah)
Indonesian Youth Conference